Apakah "Allah" berarti God?

oleh Dr. Louis A. Turk

Apakah "Allah" benar-benar istilah umum untuk "God" dalam bahasa Arab? Atau apakah "Allah" selalu merupakan nama pribadi God umat Muslim? Apakah penerjemahan God sebagai Allah dalam Alkitab di banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim membuktikan bahwa Allah cuma terjemahan generik (umum) untuk "God", atau apakah itu hanya menunjukkan bahwa penerjemah-pererjemah Alkitab-Alkitab itu mengkhianati YEHOVAH, God Kekristenan?

Pertimbangkanlah ayat-ayat berikut ini dengan penuh doa, dan perhatikanlah bahwa dalam Alkitab King James, יהוה (JEHOVAH), nama pribadi God, terkadang ditransliterasikan menjadi "JEHOVAH," tetapi biasanya diterjemahkan sebagai "LORD" atau "GOD" (dengan semua huruf kapital):

I am the LORD [JEHOVAH]: that is my name: and my glory will I not give to another, neither my praise to graven images. (Isa. 42:8 KJV)

Akulah YEHOVAH: itulah nama-Ku: dan kemuliaan-Ku tidak akan Aku memberi kepada yang lain, juga tidak kepujian-Ku kepada berhala-berhala. (Yes. 42:8 TTR)

That men may know that thou, whose name alone is JEHOVAH, art the most high over all the earth. (Ps. 83:18 KJV)

Agar manusia dapat tahu bahwa Engkau, yang nama sedirilah adalah YEHOVAH, adalah yang Mahatinggi atas seluruh bumi. (Maz. 83:18 TTR)

And God said moreover unto Moses, Thus shalt thou say unto the children of Israel, The LORD [JEHOVAH] God of your fathers, the God of Abraham, the God of Isaac, and the God of Jacob, hath sent me unto you: this is my name for ever, and this is my memorial unto all generations. (Exod. 3:15 KJV)

Dan juga Elohim berkata kepada Musa, Demikianlah akan engkau berkata kepada anak-anak Israel: YEHOVAH, Elohim bapa-bapa leluhurmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak, dan Elohim Yakub, mengutus aku kepada kamu: inilah nama-Ku untuk selama-lamanya, dan ini adalah tanda peringatan-Ku kepada semua generasi. (Kel. 3:15)

And God spake all these words, saying, I am the LORD [JEHOVAH] thy God, which have brought thee out of the land of Egypt, out of the house of bondage. Thou shalt have no other gods before me. (Exod. 20:1-3 KJV)

Dan Elohim membicarakan semua kata ini, dengan berkata: Akulah YEHOVAH Elohim engkau, yang sudah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, keluar dari rumah perbudakan itu. Janganlah engkau mempunyai elohim-elohim lain di hadapan Aku. (Keluaran 20:1-3)

Keluaran 20:1-3 adalah perintah pertama dari Sepuluh Perintah God. Jadi, celakalah orang yang melanggarnya.

Apakah "Allah" dan "YEHOVAH" adalah God yang sama?

Banyak orang telah diberi tahu bahwa "Allah" dan "Yehovah" adalah nama yang berbeda untuk "God" yang sama. Gagasan itu dengan mudah terbukti tidak benar.

JEHOVAH Allah
Tritunggal: 1 God 3 pribadi.. Mono: 1 God 1 pribadi saja.
Memiliki seorang Putra. Tidak punya anak.
God Abraham, Ishak, dan Israel. Bukan God Ishak dan Israel.

“Allah” dalam Alkitab-Alkitab Allah

Kebanyakan orang Kristen yang menggunakan Alkitab-Alkitab Allah telah diberitahu oleh pendeta mereka bahwa Allah hanyalah istilah generik (umum) untuk God, dan tidak pernah digunakan sebagai nama diri "God" dalam Alkitab. Itu sama sekali tidak benar---setidaknya tidak di Indonesia. Mereka perlu membuka Alkitab Allah mereka pada dua ayat di bawah ini. Apa yang akan mereka temukan di ayat-ayat itu adalah bahwa nama pribadi "God" Kristen, YEHOVAH, telah digantikan dengan nama pribadi "God" orang-orang Muslim, Allah.

Trust ye in the LORD for ever: for in the LORD JEHOVAH is everlasting strength: (Isa. 26:4 KJV)

Percayalah dalam YEHOVAH untuk selama-lamanya: karena dalam YAH YEHOVAH ada kekuatan kekal: (Yes. 26:4 TTR)

Behold, God is my salvation; I will trust, and not be afraid: for the LORD JEHOVAH is my strength and my song; he also is become my salvation. (Isa. 12:2 KJV)

Lihatlah, Elohim adalah keselamatanku; aku akan percaya, dan tidak akan takut: karena YAH YEHOVAH adalah kekuatanku dan kidungku; Ia juga sudah menjadi keselamatanku. (Yesaya 12:2 TTR)

Dalam semua ayat itu "YEHOVAH," nama pribadi "God" Kristen dibuang, dan diganti dengan "Allah," nama pribadi "God" Islam. Itu adalah perubahan paling sesat!

"Allah" cuma berarti "the God"?

Para pendukung penggunaan kata "Allah" sebagai istilah generik (umum) untuk "God" mengklaim: "Allah hanya berarti 'the God', jadi tidak apa-apa bagi kita untuk berdoa dan menyayikan puji-pujian kepada Allah." Pertimbangkanlah fakta ini: Baal hanya berarti "lord."

Data Strong untuk Baal: "01168 בַּעַל Ba`al {bah'-al} Artinya: Baal = "lord" n pr m 1) dewa tertinggi bangsa Fenisia atau Kanaan."

Jadi, ketika orang Israel "forsook the LORD, and served Baal and Ashtaroth" (Hak. 2:13 KJV) ["Dan mereka meninggalkan YEHOVAH, dan melayani Baal dan Asytoret" (Hak. 2:13).], apakah mereka sebenarnya masih melayani YEHOVAH---Lord kita? Tentu saja tidak. Nama Baal tidak secara ajaib berubah dari kata benda nama diri menjadi kata benda umum hanya karena nama itu berarti "lord." Baal masih merupakan nama pribadi dewa orang-orang yang tidak menyembah YEHOVAH; arti nama "Baal" tidak membenarkan orang Israel menggunakan istilah "Baal" untuk merujuk kepada "Lord" God yang benar dan hidup. Begitu pula arti kata "Allah" (dengan asumsi kata itu sebenarnya berarti "the God") tidak membenarkan orang Kristen zaman modern ini menggunakan "Allah" untuk merujuk kepada satu-satunya God Abraham, Ishak, dan Yakub yang benar dan hidup.

Fakta yang menyedihkan: kebanyakan orang Kristen yang menggunakan Alkitab-Alkitab Allah tidak tahu bahwa nama pribadi God adalah "YEHOVAH."

"How long shall this be in the heart of the prophets that prophesy lies? yea, they are prophets of the deceit of their own heart; which think to cause my people to forget my name by their dreams which they tell every man to his neighbour, as their fathers have forgotten my name for Baal" (Jer. 23:26-27 KJV).

"Berapa lama akan ini ada dalam hati nabi-nabi yang menubuatkan kebohongan-kebohongan itu? ya, mereka adalah nabi-nabi dari penipuan hati mereka sendiri; yang berpikir untuk menyebabkan umat-Ku untuk melupakan nama-Ku oleh mimpi-mimpi mereka yang mereka memberitahu setiap orang kepada tetangganya, seperti bapa-bapa leluhur mereka sudah melupakan nama-Ku untuk Baal." (Yer. 23:26-27 TTR)

Ayat-ayat itu dari kitab Yeremia dengan tepat menggambarkan penerjemah-penerjemah Alkitab yang menerjemahkan "God" sebagai "Allah." Mereka menyebabkan orang Kristen melupakan YEHOVAH untuk Allah. Seorang penerjemah Alkitab tidak dapat salah menerjemahkan "God" sebagai "Allah," dan hal itu secara ajaib membuat "Allah" sebenarnya berarti "God." Yang dilakukannya adalah menyebabkan orang-orang Kristen berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, bukan kepada YEHOVAH.

Apa arti “Allah” dalam Al Quran

Pertanyaan krusialnya adalah, Apakah arti istilah "Allah" bagi sebagian besar penduduk di negara yang didominasi oleh umat Islam? Jelas, maknanya bagi umat Islam akan ditentukan oleh bagaimana kata itu digunakan dalam Al-Quran. Jika seorang penerjemah Alkitab memiliki keinginan yang tulus agar seluruh penduduk di negara tersebut memahami God dan Injil dalam Alkitab, maka ia tidak boleh menggunakan istilah "Allah" secara tidak sah dalam terjemahannya. Jika seorang penerjemah Alkitab menggunakan "Allah" dalam terjemahannya dengan cara dan makna yang berbeda dengan cara dan makna yang digunakan dalam Al-Quran, maka (1) umat Islam akan salah memahami pesan Alkitab, dan (2) umat Islam akan menolak terjemahan itu karena jelas tidak akurat.

Jadi, bagaimanakah istilah "Allah" digunakan dalam Al-Quran? Mari kita membiarkan para cendekiawan Muslim yang berbahasa Arab menunjukkan jawabannya. Di bawah paragraf ini terdapat URL ke suatu situs web yang didedikasikan untuk mempelajari Al-Quran: corpus-quran.com. Korpus Bahasa Arab Al-Quran (http://corpus.quran.com) adalah proyek linguistik kolaboratif internasional yang dimulai di Universitas Leeds di London, Inggris, Inggris Raya. Silakan buka halaman tersebut di jendela terpisah sehingga Anda dapat beralih antara halaman tersebut dan komentar saya dalam artikel ini.

http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=Alh#(2:229:22)

Perhatikan bahwa ada tiga kata yang diteliti pada halaman web tersebut. Ketiga kata tersebut berasal dari akar kata triliteral (tiga huruf) yang sama: hamza lām hā (أ ل ه). Ketiga kata tersebut adalah:

  1. Kata benda umum: ilāh (إِلَٰه).
  2. Kata benda diri: Allah (ٱلَّه).
  3. Bentuk sapaan: Allahumma (اللَّهُمَّ).

Untuk tujuan artikel ini, Allahumma (ٱللَّهُمَّ), yang berarti "Ya Allah," secara logis dapat dipertimbangkan dengan kata benda diri Allah.

Meski memiliki akar kata triliteral yang sama, ilāh (إِلَٰه) dan Allah (ٱللَّه) adalah kata-kata yang sepenuhnya berbeda, digunakan dengan cara yang berbeda, dan memiliki makna yang berbeda.

Apa yang sangat membantu dari situs web corpus-quran.com adalah bahwa kata-kata Arab ditransliterasikan. Dengan kata lain, karakter alfabet Arab direpresentasikan dalam karakter alfabet Inggris, sehingga orang yang berbahasa Inggris dapat lebih mudah membacanya. Jadi, إِلَٰه menjadi ilāh, dan ٱللَّه menjadi Allah. Bahasa Arab ditulis dari kanan ke kiri, jadi transliterasi ke dalam bahasa Inggris dari kiri ke kanan sangat membantu.

Untuk memahami sepenuhnya perbedaan antara ilah dan Allah, penting untuk memahami perbedaan antara kata benda umum dan kata benda diri.

Kata benda umum adalah nama generik yang merujuk pada kelompok besar, bukan entitas tertentu. Beberapa contoh kata benda umum adalah: wanita, pria, dan elohim. Kata benda diri adalah nama pribadi dari entitas tertentu. Contoh kata benda diri adalah: Maria, Yohanese, dan Yehovah.

Penting untuk dicatat bahwa di bagian paling atas halaman web corpus-quran.com ini kita diberitahu dengan jelas bahwa Allah adalah kata benda diri—bukan istilah umum untuk God atau god. Sebaliknya, kita melihat bahwa ilah adalah istilah umum untuk God atau god dalam bahasa Arab. Jadi, ilah berarti god atau God, dan Allah berarti Allah. Kata benda diri umumnya tidak diterjemahkan, tetapi hanya ditransliterasikan.

Jika kita menggulir ke bawah halaman web itu, pertama-tama kita akan melihat daftar semua penggunaan kata ilah dalam Al-Quran. Kemudian kita akan melihat daftar semua penggunaan kata Allah dalam Al-Quran. Dan terakhir kita akan melihat semua penggunaan kata allahumma dalam Al-Quran. Perhatikan bahwa daftar ini terdiri dari empat kolom. Kolom pertama berisi nomor yang menunjukkan kitab, bab, dan ayat tempat kata tersebut ditemukan. Kolom kedua berisi kata yang ditransliterasikan. Kolom ketiga berisi terjemahan kata tersebut dalam bahasa Inggris. Dan kolom keempat berisi bagian ayat tempat kata tersebut ditemukan—ditunjukkan dalam aksara Arab—dengan kata itu sendiri berwarna merah.

Adalah penting juga untuk melihat di kolom kedua bahwa kata-kata Arab diberikan awalan dan/atau akhiran tergantung pada konteks penggunaannya dalam kalimat. Hal ini dan bentuk huruf alfabet Arab membuat bahasa Arab membingungkan bagi seseorang yang baru mulai mempelajarinya. Namun, kebenaran tentang arti Allah cukup mudah dilihat dengan bantuan halaman web ini.

Ketika anda menelusuri daftar pertama, harap perhatikan dengan saksama bahwa, dalam Al-Quran, ilah selalu berarti god, atau god-god, atau God. Kata ini tidak pernah digunakan sebagai kata benda diri.

Ketika anda menelusuri dua daftar berikutnya, perlu dicatat bahwa dalam Al-Quran, Allah selalu digunakan sebagai kata benda diri yang menunjukkan nama pribadi god Islam. Tidak pernah—bahkan sebanyak satu kali—Allah digunakan dalam Al-Quran sebagai istilah umum untuk God. Allah tidak pernah menjadi kata benda umum. Allah selalu menjadi kata benda diri.

Lebih lanjut, untuk mengatakan "Jehovah adalah God" dalam bahasa Arab, seseorang tidak mengatakan "Jehovah adalah ٱللَّه (Allah)." Melainkan seseorang mengatakan "Jehovah adalah إِلَٰهِ (ilāhi)" atau bentuk ilāh lainnya berdasarkan konteksnya. Namun jangan percaya begitu saja. Di bagian atas halaman web corpus-quran.com yang dirujuk di seluruh artikel ini, ketik "the God" di jendela pencarian, lalu klik "Show Options" (Tampilkan opsi) dan pilih "Search for an exact phrase" (Cari frasa yang tepat), untuk melihat sendiri. Di kolom ketiga cari "(the) god" atau "(the) God," lalu di kolom kedua catat kata Arab yang ditransliterasikan, dan di kolom terakhir catat kata dalam aksara Arab (yang ditekankan dengan warna merah). Perhatikan bahwa tidak sekali pun ٱللَّه (Allah) muncul dalam pencarian Anda.

Kesimpulan: Umat Muslim menganggap "Allah" sebagai nama pribadi god Islam. Jika mereka membaca Alkitab yang menggunakan kata "Allah" sebagai istilah umum untuk God, kemungkinan besar mereka tidak akan menyadarinya. Sebaliknya, mereka akan berpikir bahwa "Allah" digunakan sebagai kata benda diri, seperti dalam Al-Quran. Oleh karena itu, mereka akan berpikir bahwa siapa pun yang menerjemahkan Alkitab itu telah mengakui bahwa Allah—God umat Islam—adalah satu-satunya God yang benar. Namun, saat mereka membaca terjemahan Alkitab itu, dan menemukan ayat-ayat (seperti Yohanes 3:16) yang secara keliru mengatakan (dalam terjemahan itu) bahwa Allah memiliki seorang anak, terjemahan itu akan benar-benar tidak dipercaya di matanya. Mengapa? Karena Islam mengajarkan satu kebenaran tentang Allah: Allah tidak mempunyai anak-anak. Itulah doktrin dasar Islam. Oleh karena itu, sejak saat itu hampir tidak ada peluang untuk menggunakan terjemahan itu untuk memenangkan umat Muslim kepada Kristus. Allah bukanlah istilah umum untuk God, melainkan adalah kata benda dir. Allah adalah nama pribadi God umat Muslim. Allah bukanlah Yehovah.